Selasa, 10 Mei 2011

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penyakit Maag (Heartburn) : Jangan Sepelekan Penyakit Maag (Heartburn) Anda

Menurut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, Dr H Ari Fachrial Syam, SpPD-KGEH, MMB,FINASIM menjelaskan mag (dispepsia) adalah penyakit yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Praktisi kesehatan yang berpraktik di RS Islam Cempaka Putih dan RS Thamrin Internasional itu, mengatakan, jika tidak diobati mag bisa berlanjut dan menjadi salah satu gejala kanker lambung. 

"Menjaga kesehatan lambung bukan saja untuk menghindari penyakit mag tetapi merupakan investasi jangka panjang terutama menghindari kanker lambung," tutur Ari.

Maag, penyakit ini kedengarannya sepele. Namun bagi yang sudah sampai ketingkatan akut alias parah, akan tahu rasanya tersiksa oleh penyakit maag. Maag yang akut dan dibiarkan dapat membuat seluruh tubuh menjadi sakit dan pegal seperti sakit pinggang, susah berjalan dsb.

Maag juga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit komplikasi lain. Oleh karena itu, segera cek pola makan, apakah sudah teratur atau masih sering meninggalkan jam makan dan membiarkan perut kosong sampai lewat waktu makan. Jika maag sudah menyerang, maka perut tidak boleh memilih sembarang jenis makanan. Rugi kan?

Pola makan yang tidak teratur atau memilih menu makanan yang sembarangan inilah yang menjadi cikal bakal penyakit maag. Jika hal ini terjadi justru akan membuat anda susah juga karena harus memilih makanan. Tak sembarang makanan bisa dikonsumsi bila anda sudah terserang sakit maag dan gejala perut kembung, eneg serta terasa mau muntah. (lihat juga Anoreksia)


Sakit maag atau Heartburn adalah masalah pencernaan yang terjadi saat lambung memproduksi asam berlebih sehingga menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Jenis makanan tertentu bisa mempeparah gejala sakit maag seperti rasa panas terbakar akibat naiknya gas lambung ke kerongkongan. Cara terbaik mengontrol sakit maag agar tidak mudah kambuh adalah hindarilah atau setidaknya batasi sejumlah makanan dan minuman yang mengakibatkan terjadinya aliran balik asam lambung ke kerongkongan.

Untuk buah-buahan yang harus dihindari adalah jus jeruk, lemon atau lemonde, anggur, cranberry dan tomat. Sayur yang harus anda hindari adalah kentang dan bawang merah. Potongan daging sapi antara leher dan bahu, chicken nugget, buffalo wigs dan marbled sirloin, susu, yogurt, milk shake dan es krim sebaiknya anda hindari. Macaroni, keju, spaghetti dengan saus, brownies, coklat, donut, corn chip, salad dressing, minyak, cuka, wine dan kopi sebaiknya anda kurangi mengkonsumsinya.

Meskipun sebenarnya coklat sangat bagus untuk meningkatkan mood dan kesehatan jantung tetapi bagi pengidap sakit maag kronis sebaiknya hindari konsumsi coklat secara berlebihan. Karena dapat mengiritasi sistem pencernaan bagi anda yang sudah menderita sakit maag kronis. Coklat dapat menginduksi gejala-gejala GERD dengan memanipulasi kemampuan LES/lower oesophageal sphincter untuk mencegah asam lambung berbalik ke kerongkongan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa coklat secara signifikan meningkatkan jumlah kejadian reflux (aliran balik) pada pasien yang ikut dalam penelitian. Coklat menyebabkan dilepaskannya serotonin dalam jumlah besar dari sel-sel di usus halus. Padahal serotonin ini menyebabkan LES alias pintu jebak mengendur. Pengenduran ini berarti ‘pintu’ antara tenggorokan dan lambung terbuka, sehingga asam bisa mengalir lagi ke tenggorokan. Jadi sebaiknya anda mulailah untuk mempola makan secara baik dan benar, agar kesehatan anda tetap terjaga. (via)

Dari hasil penelitian para pakar didapatkan jumlah penderita sakit maag antar pria dan wanita, ternyata sakit maag lebih banyak pada wanita, dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris sekitar 6-20% menderita maag / tukak pada usia 55 tahun dengan prevalensi 22% Insidens total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus per 1000. Insidens meningkat berdasarkan umur, puncaknya pada 29, 2 kasus per 1000 pada kelompok umur 45-64. Insidens sepanjang usia untuk penyakit
maag adalah sekitar 10%.

Beberapa risiko yang memicu dan sangat berkaitan dengan sakit lambung adalah merokok, karena angka kekambuhan sakit lambung dan komplikasi meningkat lebih dari 3x lipat pada perokok yang merokok sigaret secara kontinu. Risiko juga meningkat pada penggunaan obat anti radang non steroid yang dijual bebas untuk sakit rheumatik karena obat anti radang sensi. NSAID meningkatkan risiko kekambuhan dan komplikasi pada saluran pencernaan 2-6x lipat, tergantung dosis obat, waktu paruh obat , frekuensi pemberian obat , dan lama penggunaan obat. Selain itu sakit maag dapat pula disebabkan oleh kuman dalam lambung yang dikenal sebagai Helicobacter Pylori.

Faktor-faktor lain yang kurang kuat berkaitan dengan sakit lambung antara lain adalah riwayat keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya daya mengatasi atau adaptasi yang buruk terhadap stres. Di Indonesia sendiri di tahun 1994 , pada pemeriksaan endoskopi pada penderita sakit maag di RSTM Jakarta didapatkan dari pemeriksaan endoskopi tahun 1994 didapatkan : 28,43 % dalam keadaan normal, dan hanya 48,91% penderita yang benar-benar sakit lambung. Beberapa gejala sakit maag yang merupakan dasar diagnosa adalah riwayat rasa tidak enak berulang di ulu hati 1/2 hingga 1 jam setelah makan (pencernaan) dan timbul terutama pada dini hari, merupakan gejala khas. Rasa nyeri akan menghilang dengan diberi makanan atau antasida, sekurang-kurangnya untuk sementara. Rasa mual dan muntah sering sekali menyertai rasa nyeri di ulu hati. 

Selain itu ditemukan nafsu makan yang berkurang, kembung dan bersendawa/bertahak , berat badan biasa menurun, sering tak cocok makanan tertentu misalnya lemak, makanan yg pedas dan makanan yang membuat gas. Untuk mengatasinya, strategi penatalaksanaan meliputi upaya menghilangkan dan mengurangi gejala-gejala sakit maag, upaya mempercepat penyembuhan dan bagaimana mencegah timbulnya komplikasi. Untuk mencegah kekambuhan perlu dilaksanakan pengurangan faktor-faktor risiko yang meliputi menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi atau menghentikan penggunaan obat anti radang sendi yang dijual bebas. Tujuan terapi antara lain adalah menghilangkan rasa nyeri dan menyembuhkan lecet lecet  dilambung,memperkecil kekambuhan, pencegahan komplikasi, dan penggunaan terapi yang efektif dari segi
biaya.

Tindakan bedah hanya diperuntukkan bagi pasienpasien yang mengalami komplikasi maag berupa tukak lambung atau bagi mereka yang memilih cara bedah sebagai ganti terapi pemeliharaan setiap hari dengan biaya
yang menyertainya. Angka kekambuhan maag/ tukak lambung setelah operasi adalah 2-3%, dibanding dengan angka kekambuhan 20-30% dengan terapi pemeliharaan medis.

Kekambuhan adalah suatu masalah besar, yang memberi kesan bahwa perjalanan penyakit kambuhan kronik belum berubah nyata dengan antagonis reseptor H2. Tetapi angka kekambuhan telah berkurang setelah diberi terapi dengan senyawa-senyawa bismuth. 75 - 80% maag/ tukak lambung berulang lagi dalam 1 tahun setelah
sembuhnya ulkus-ulkus akut atau dalam 1 tahun setelah terapi pemeliharaan dihentikan, tanpa melihat lamanya
terapi pemeliharaannya.

Meskipun pada penyakit maag angka kesakitan mungkin menurun aktivitasnya setelah 5-15 tahun pertama, kebanyakan dokter klinik menganggap maag/ tukak lambung merupakan kondisi sepanjang hidup. Pasien-pasien tua dan pasien yang menerima terapi pemeliharaan, terutama bila mereka minum NSAID, cenderung mengalami lecet lambung berulang tanpa gejala yang ditemukan melalui komplikasi-komplikasi daripada timbulnya gejalanya lambung sendiri.

Penyakit maag sebenarnya bisa dicegah. Pencegahan bisa dilakukan dengan memulai pola makan yang sehat. Penderita sakit mag harus menerapkan pola makan sehat dengan memenuhi syarat Tepat Waktu (jadwal yang
teratur), Tepat Nutrisi (jenis dan jumlah makanan), dan Tepat Solusi untuk lambung. 

1. Tepat Waktu adalah jadwal waktu makan arus teratur. Jangan memulai makan setelah Anda benar-benar lapar. Atur waktu makan Anda, seperti makan pagi pukul 06.00-08.00, makan siang pukul 12.00-13.00, dan makan malam jangan di atas pukul 20.00.

2. Tepat Nutrisi maksudnya tidak makan secara berlebihan atau kekurangan. Makan berlebihan dapat menyebabkan tubuh kegemukan dan dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Sebaiknya makan secukupnya dengan gizi tepat dan seimbang disesuaikan dengan waktu makan.

3. Tepat Solusi adalah tidak mengunyah makanan dengan terburu-buru karena akan membebani saluran cerna. Saat makan sebaiknya jangan diselingi dengan minum karena akan menimbulkan rasa kenyang yang bersifat semu. Setelah ma - kan, dianjurkan tidak melakukan akti vitas berat, tidur, duduk karena akan mengganggu proses pencernaan. Sebaiknya, tetaplah melakukan aktivitas ringan.

0 komentar:

Posting Komentar