Rabu, 17 November 2010

Keputihan dan Alat Kontrasepsi

Keputihan dan Alat Kontrasepsi
Minggu, 08 Juni 2008 09:04
Saya seorang wanita karier yang sudah berumah tangga, berumur 28 tahun dan sudah
mempunyai seorang anak. 2 bulan setelah melahirkan saya langsung menggunakan alat
kontrasepsi (spiral). Awal pemakaian alat kontrasepsi tsb saya belum merasakan gangguan
apa-apa. Kurang lebih 6 bulan terakhir ini saya mengalami gangguan pada alat kelamin yaitu
keputihan (keluar seperti gumpalan susu dan agak gatal diseputar mulut vagina dan menyebar
sampai ke sekitar daerah vagina luar). Saat ini saya mengatasinya dengan meminum Ampicilin
dan Salep untuk seputar vagina luar (itupun bertahan cuma sesaat).
Sampai saat ini saya
belum berkonsultasi dengan dokter manapun. Yang ingin saya tanyakan apakah keputihan
tersebut dipengaruhi oleh alat kontrasepsi yang saya gunakan? apakah selama kurun waktu
tersebut tidak boleh melakukan hubungan intim? Apakah berpengaruh pada pasangan saya?
Bagaimana cara mengatasinya ......Dok!!!
-Iin-
Jawaban:
Ibu Iin,
Dari analisa saya terhadap masalah tersebut, kemungkinan besar Saudara mengalami infeksi
genitalia interna yakni proses peradangan akibat mikroorganisme pada alat kelamin dalam
wanita dengan gejala keputihan (fluor albus) kuning kental dan sangat banyak, panas, gatal,
nyeri tekan, nyeri saat berhubungan, nyeri saat berkemih, dan lain-lain. Bila infeksi menyebar
ke rahim dan saluran telur maka dapat terjadi demam disertai gejala nyeri perut bagian bawah
kanan/kiri dan disebut penyakit radang panggul (pelvic inflamatory disease). Saudara harus
segera berobat ke dokter kebidanan untuk diperiksa secara menyeluruh kondisi alat kelamin
dalam (vagina, rahim, saluran telur, ovarium).
Apabila pasien mengalami infeksi genitalia interna, maka IUD pasien perlu dilepas. Keputihan
yang sifatnya banyak itu dapat terjadi karena kelebihan hormon, infeksi kuman (n. gonorrhoeae,
candida albicans, dan lain-lain), infeksi protozoa (trichomonas). Untuk memastikan penyebab
maka penting dilakukan pemeriksaan mikrobiologis cairan keputihan dengan mikroskop atau
dilakukan pembiakan (kultur) kuman. Hubungan intim memang harus dihindari selama kurun
waktu tertentu tergantung berat ringannya penyakit dan kuman penyebab, karena dapat
menular kepada pasangannya. Bila penyebabnya mikroorganisme, maka Anda akan mendapat
obat antibiotik injeksi (suntikan) dapat diulang atau diteruskan menggunakan obat minum.
Kepatuhan meminum obat sangat diperlukan untuk mencegah perluasan penyakit. Apabila
suami Ibu mengalami keluhan kencing bernanah atau nyeri/panas saat berkemih, kemungkinan
dia infeksi saluran kemih dan untuk itu harus diperiksa ke dokter. Air seni suami Anda akan
diperiksa secara mikrobiologis pula dan diberi terapi sesuai kuman penyebab.
Saran saya buat Ibu adalah membeli cairan antiseptik untuk cuci tangan. Pastikan tangan Ibu
sudah dicuci bersih dengan larutan antiseptik tersebut sebelum menyusui/ berinteraksi dengan
bayi Anda. Untuk sementara hindari memegang mata bayi Anda secara langsung dengan jari
tangan. Sebaiknya kuku jari tangan Anda dalam keadaan dipotong pendek. Hal itu semua untuk
menghindari transmisi penyakit pada bayi Anda. Namun bayi Anda tetap diberikan ASI seperti
biasa.
Demikian jawaban saya. Semoga jawaban yang saya berikan dapat menjawab pertanyaan
1 / 2
Keputihan dan Alat Kontrasepsi
Minggu, 08 Juni 2008 09:04
Saudara. Jika kurang jelas atau masih ada pertanyaan lain dapat menghubungi kami kembali.
(Dr. Ida Ratna)
2 / 2

0 komentar:

Posting Komentar