Kamis, 25 November 2010

ASUHAN ANTENATAL..............bagian II

Beberapa gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
Pada umumnya, 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan maupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilaklukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun ayi yang dikandungnya.
Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10-12% kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang pada umunya (60-80%) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda dan ukuran pembesaran uterus yang diatas normal, pada umumnya disebabkan oleh mola hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia kehamilan dan adanya massa di adneksa biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik.
Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umunya disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas plasenta dan kondisi
11
segmen bawah rahim yang menjadi tempat implementasi plasenta tersebut. Pada plasenta yang tipis dan menutupi sebagian besar plasenta maka umumnya terjadi perdarahan bercak berulang dan apabila segmen bawah rahim mulai terbentuk disertai dengan sedikit penurunan bagian terbawah janin maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang dapat membahayakan keselamatan ibu. Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului oleh perdsarahan bercak atau berulang sebelumnya. Plasenta previa menjadi peyebab dari 25% kasus perdarahan antepartum. Bila mendekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta (40%) atau vasa previa (5%) dari keseluruhan kasus perdarahan antepartum.
Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia. Gejala dan tanda lain dari preeklampsia adalah sebagai berikut:
• Hiperrefleksia (iritabilitas susunan syaraf pusat)
• Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik dengan pengobatan umum
• Gangguan pengelihatan seperti pandangan kabur, skotomata, silau atau berkunang-kunang
• Nyeri epigastrik
• Oliguria (luaran kurang kurang dari 500 mL/24 jam)
• Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diatolik 10-20 mmHg diatas normal
• Proteinuria (diatas positif 3)
• Edema menyeluruh
Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum
Bila hal tersebut diatas terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga dan disertai dengan riwayat dan tanda-tanda dibawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan (revealed) atau tersembunyi (occult):
• Trauma abdomen
• Preeklampsia
• Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
• Bagian-bagian janin sulit diraba
• Uterus tegang dan nyeri
• Janin mati dalam rahim
12
Gambar 4: Solusio Plasenta dengan Perdarahan (A) dan Perdarahan Tersembunyi (B)
Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai
Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah:
• Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
• Disuria
• Menggigil atau demam
• Ketuban Pecah Dini atau Sebelum Waktunya
• Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Hal ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi petugas kesehatan untuk mengenali secara dini berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Beberapa penyakit atau penyulit tidak segera timbul bersamaan dengan terjadinya kehamilan (misalnya, hipertensi dalam kehamilan) atau baru akan menampakkan gejala pada usia kehamilan tertentu (misalnya, perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa). Selain itu, upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarganya tentang proses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling dapat berjalan efektif apabila tersedia cukup waktu untuk melaksanakan pendidikan kesehatan yang diperlukan. Dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan :
• Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil
• Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
o Umum
�� Tekanan darah
�� Respirasi
�� Nadi
�� Temperatur tubuh
13
o Abdomen
�� Tinggi fundus uteri
�� Letak bayi
�� Presentasi bayi
�� Denyut jantung bayi
o Pemeriksaan tambahan
�� Proteinuria
�� Glukosuria
�� Keton
• Menilai Kesejahteraan Janin
o Untuk menilai kesejahteraan janin dalam rahim dapat dilakukan berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Pemeriksaan yang memerlukan peralatan canggih umumnya dilakukan dengan peralatan pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan peralatan ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin (biophysic profile). Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:
�� Pengukuran tinggi fundus uteri yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan
�� Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)
�� Gerakan janin
�� Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan hipoksia berat atau janin meninggal dalam rahim
�� Denyut jantung janin
�� Ultrasonografi
o Bila usia kehamilan memasuki 37 minggu, selain pemeriksaan diatas, juga dilakukan pula pemeriksaan tentang:
�� Penilaian besar janin, letak dan presentasi
�� Penilaian luas panggul
Edukasi kesehatan bagi ibu hamil 7,8,9,10
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapat pendidikan dan konseling kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas. Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya. Beberapa informasi penting tersebut adalah:
14
Nutrisi yang adekuat
Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.
Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan edema.
Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
Zat besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferfous gluconate, ferrous fumarate atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).
15
Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.
Kebersihan tubuh dan pakaian
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahan cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta.
Rujukan
1. Schramm, W. F. Weighing cost and benefits of adequate prenatal care. Public Health Report, 107(6), 647-652
2. Baltzer, F.R., et al. Landmarks during the first forty-two days of gestation demonstrated by the B-sub-unit of human chorionic gonadotropin and ultrasound. Am. J. Obstet. Gynecol. 146(8):973-979, 1983
3. Moore, K. L. The Developing Human: Clinically Oriented Embryology, 5th ed. Philadelphia: WB Saunders, 1993
4. Speroff, L., et al. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. Baltimore: Williams and Wilkins, 1994
5. Blackburn, S. T. And Loper, D. L. Maternal, Fetal, and Neonatal Physiology: A clinical Perspective. Philadelphia: W.B. Saunders, 1992
6. Cunningham, F.G., et al. Williams Obstetrics, 20th ed. Norwalk, CT: Appleton & Lange, 2002
7. Frederich, M. A. Psychological changes during pregnancy. Contemporaro OB/GYN 27, Sept. 1977
8. Stephenson, J. N. Pregnancy testing and counseling. Ped. Clin. North Am. 36(3): 681-696, 1989
9. Jadad, A. R. And Gagliardi, A. Rating health information on the internet: navigating to knowledge or to Babel? JAMA, 279, 611-614 16
10. Olse, S. F., et al. A randomized controledl trial of effect of fish oil supplementation on pregnancy duration. Lancet, 339, 1003-1007, 1992
11. Onwude, J. L., et al. A randomized double blind placebo controlled trial of fish oil in high risk pregnancy. Br. J. Obstet. Gynecol. 102, 95-100, 1995
17

0 komentar:

Posting Komentar