Jumat, 16 Maret 2018

Rockport (Tes Kebugaran Jantung – Paru dengan Jalan / lari 1, 6 Km)

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani, Karyawan-karyawati Puskesmas Wanasari Brebes dan Calon Jamaah Haji Wilayah kerja Puskesmas Wanasari Tahun 2018, pada tanggal 10 Maret 2018, melakukan tes kebugaran Rockport. Tes ini adalah untuk penilaian status kesehatan bagi jemaah haji yang telah memiliki nomor porsi sebagai upaya penyiapan kesanggupan ber-haji.

A. Deskripsi
Tes Jalan Rockport merupakan salah satu metode yang biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik dengan mengestimasi kapasitas aerobik. Orang yang dites diminta berjalan secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1 mil, lalu dihitung waktu tempuhnya (dalam menit) dan denyut nadinya dalam satu menit. Tes ini dapat dilakukan pada semua orang, baik pria maupun wanita, setelah dinyatakan aman untuk melakukannya oleh dokter pemeriksa. Tes ini mudah dilakukan, tidak memerlukan banyak peralatan, dan murah.

B. Alat yang digunakan
- Pengukur waktu : jam dengan penunjuk detik atau stopwatch
- lintasan halus sejauh 1 mil/1609 meter (bisa bolak-balik dengan total jarak 1 mil/1609 meter)


C. Persiapan tes Lakukan skrining awal kesiapan melakukan tes dengan kuesioner PAR-Q :
- Jamaah haji dengan jawaban TIDAK pada semua pertanyaan, dapat melakukan tes ini
- Jamaah haji dengan satu atau lebih jawaban YA, memerlukan pertimbangan medis untuk melakukan tes ini. Konsultasikan dengan dokter ahli bila perlu.

D. Tata Kerja
1. Catat data yang diperlukan untuk perhitungan : umur, jenis kelamin, berat badan
2. Sebelum melakukan tes, lakukan peregangan seluruh tubuh terutama otot-otot tungkai dan diakhiri dengan pemanasan berupa berjalan secara perlahan
3. Berjalan cepat atau berlari secara konstan semampunya pada jarak yang telah ditentukan (1,6 km), pada lintasan yang datar : lurus atau berputar (lapangan bola standar : keliling 400 m)
4. Peserta tes berdiri di belakang garis “start”.
5. Setelah aba-aba “siap” peserta tes mengambil sikap start berdiri, siap untuk berjalan cepat atau berlari.
6. Mulailah berjalan secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1 mil (1609 meter) pada lintasan yang disediakan.
7. Catat waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk menempuh jarak 1 mil
8. Segera setelah selesai menempuh jarak 1 mil, hitung denyut nadi dalam 1 menit
9. Hitung VO2max menggunakan rumus :

 132.853 - (0.0769 × berat badan) - (0.3877 × umur) + (6.315 × jenis kelamin) - (3.2649 × waktu tempuh) - (0.1565 × denyut nadi)

 Dengan : • berat badan dalam Pound (1 kg = 2,2 Pound) • pria = 1; wanita = 0 • waktu tempuh dalam menit, sampai perseratus menit (misal : 8 menit 30 detik ditulis 8,50 menit) • denyut nadi dalam kali/menit • umur dalam tahun

Semua sel tubuh memerlukan oksigen untuk menghasilkan aktivitas kontraksi, kalau secara faal bisa diasumsikan bahwa kontraksi otot memerlukan zat ATP (Adenosin Tri Phosphat) yang dihasilkan melalui proses yang melibatkan oksigen. Semakin banyak otot yang digunakan, maka semakin besar juga kebutuhan akan ATP ini, semakin besar pula kebutuhan akan oksigen untuk menghasilkan ATP. Jika suplay oksigen ke dalam sel tubuh manusia berkurang, tubuh manusia akan melakukan proses menghasilan ATP secara anaerob (tanpa oksigen). Proses menghasilkan ATP yang diperlukan otot untuk berkontraksi tanpa oksigen atau anaerob, akan menghasilakan produk sampingan yaitu berupa asam laktat. Asam laktat akan ditumpuk dalam sel otot, sehingga dalam kondisi yang sudah jenuh, akan terjadi respon kelelahan pada otot.
Tes kebugaran akan mengukur volume oksigen yang dikonsumsi seseorang dan juga kasipasitas maksimumnya (VO2 Maks). Tentu saja semakin besar volume oksigen yang dikonsumsi, maka akan semakin bugar seseorang. Semakin tinggi kapasitas maksimum (VO2 Maks) maka akan semakin bagus atau bugar seseorang.
Sebenarnya banyak cara untuk mengukur kebugaran seseorang, beberapa peneliti mempersyaratkan bahwa kegiatan fisik yang dilakukan harus memenuhi kriteria berikut :
  • Melibatkan minimal 50 % dari total masa otot. Aktivitas yang memenuhi criteria ini adalah lari, bersepeda, mendayung. Cara yang paling umum dilakukan dengan lari di treadmill, yang bisa diatur kecepatan dari sudut inklinasinya
  • Lamanya tes harus menjamin terjadinya kerja jantung maksimal. Umumnya berlangsung minimal 6 sampai 12 menit.
Nah, salah satu tes kemampuan itu adalah Tes Kebugaran dengan metode tes jalan Rockport. Tes kebugaran ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar.
Tabel Hubungan waktu tempuh – VO2Max Waktu tempuh dihitung setelah menyelesaikan jarak 1 mil/1,609 km. Catat waktu tempuh (menit & detik), dan dilihat ke tabel nilai VO2Max
Setelah mendapatkan nilai VO2max, tingkat daya tahan jantung-paru dapat diketahui dengan menggunakan tabel Klasifikasi kapasitas aerobik berdasarkan jenis kelamin dan usia

Contoh: Laki-laki 50 tahun, waktu tempuh 12 menit 30 detik (= 12,5 menit), maka : VO2Max = 31 Kemudian lihat di tabel Laki-laki umur 50 -59, nilai 31 dengan kalsifikasi Kapasitas aerobic Cukup..

 Questionnaire/PAR-Q Revisi 2002)
 Sumber : Canada's Physical Activity Guide to Healthy Active Living, Health Canada, 1998 Uhttp://www.hc-sc.gc.ca/hppb/paguide/pdf/guideEng.pdf

 Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab sebelum menjalani tes kebugaran.

Daftar pertanyaan ini diadaptasi dari PAR-Q revisi 2002, yang dikeluarkan oleh Canadian Society for Exercise Physiology.

 Mintalah peserta untuk menjawab kuesioner ini secara jujur, dengan jawaban YA atau TIDAK.

 1. Apakah sebelum ini dokter pernah menyatakan bahwa anda memiliki gangguan jantung dan karenanya anda hanya boleh melakukan aktivitas fisik yang direkomendasikan dokter? (YA / TIDAK)

 2. Apakah anda merasakan nyeri dada ketika melakukan aktivitas fisik? (YA / TIDAK)

 3. Dalam sebulan terakhir, pernahkah anda merasakan nyeri dada ketika anda sedang tidak melakukan aktivitas fisik atau sedang beristirahat? (YA / TIDAK)

 4. Apakah anda kehilangan keseimbangan karena dizziness atau pernahkah anda kehilangan kesadaran? (YA / TIDAK)

 5. Apakah anda mengalami gangguan pada tulang atau persendian (misalnya punggung, lutut, atau hip) yang dapat menjadi berat bila anda mengubah aktivitas fisik yang biasa anda lakukan? (YA / TIDAK)

 6. Apakah dokter anda saat ini minum atau seharusnya minum obat yang diresepkan dokter untuk tekanan darah atau gangguan jantung? (YA / TIDAK)

 7. Apakah anda mengetahui ada alasan lain sehingga anda sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik? (YA / TIDAK) 

sumber: PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI, PUSAT KESEHATAN HAJI KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2010..



0 komentar:

Posting Komentar