Sabtu, 05 Maret 2011

Cacar Air dan Ruam Saraf

 Cacar air merupakan infeksi virus umum yang dapat muncul kembali kelak sebagai ruam saraf. Vaksin dianjurkan untuk semua bayi dan orang dewasa yang tidak mempunyai imunitas.
Apa itu Cacar Air?
• Cacar air merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh virus herpes zoster (juga dikenal sebagai virus Varicella-Zoster)
• Penyakit ini biasanya menyebabkan penyakit yang relatif ringan pada anak-anak.

• Cacar air mungkin parah pada orang dewasa dan orang yang mengalami
imunosupresi.
• Infeksi ketika hamil dapat mengakibatkan kecacatan janin, parut kulit
dan masalah lain pada bayi.
• Sebelum vaksinasi rutin mulai pada tahun 2006, cacar air merupakan
penyakit yang sangat umum. Kejadian cacar air mungkin sekali makin
menurun makin banyak orang yang menerima vaksin.Apa gejalanya?
• Cacar air mulai dengan demam ringan, hidung beringus dan perasaan
kurang sehat dan ruam kulit, secara mendadak.
• Ruam tersebut biasanya mulai sebagai bengkak kecil yang menjadi lepuh
dan kemudian keropeng.
• Ruam tersebut timbul selama tiga sampai empat hari. Pada satu-satu
waktu, lesi ruam mungkin berbeda dalam tahap pengembangannya.
• Gejala biasanya timbul dua minggu setelah eksposur ke virus ini.
• Kebanyakan orang sembuh tanpa komplikasi, tetapi kadang-kadang
infeksi tersebut dapat mengakibatkan komplikasi yang parah, misalnya
pneumonia dan peradangan otak. Jarangnya, infeksi tersebut mungkin
membawa maut.
Bagaimana penyakit ini ditularkan?
• Pada tahap awal penyakit ini, virus ditularkan melalui batuk.
• Pada tahap kemudian penyakit ini, virus ditularkan melalui kontak
langsung dengan cairan dalam lepuh.
• Infeksi tersebut sangat berjangkit bagi orang yang belum pernah
menderita cacar air atau belum pernah diimunisasi.

• Penderita sering dapat menularkan penyakit dari satu atau dua hari
sebelum ruam timbul (yaitu ketika fase hidung beringus) sampai lima
hari setelah itu (ketika lepuh telah membentuk kulit keras atau
keropeng)
• Infeksi cacar air mengakibatkan tanggapan imun dan orang jarang
menderita cacar air dua kali.
Siapa saja yang menghadapi risiko?
• Siapapun yang belum menderita cacar air atau divaksinasi sebelumnya
dapat menderita cacar air.
• Orang yang mempunyai riwayat cacar mungkin sekali mempunyai
kekebalan terhadap virus tersebut. Bahkan orang dewasa yang tidak
mempunyai riwayat cacar air mungkin mempunyai kekebalan (karena
infeksi yang ringan sebelumnya). Dokter sering melakukan tes darah
untuk menentukan apakah orang ini memerlukan vaksinasi.
Bagaimana penyakit ini dicegah?
• Vaksin yang gratis kini dianjurkan untuk semua anak pada usia 18 bulan
dan juga untuk anak-anak pada tahun pertama sekolah menengah, jika
belum menerima vaksin cacar air dan belum pernah menderita cacar air.
• Vaksin tersebut juga dianjurkan bagi orang yang berusia 14 tahun ke
atas yang tidak mempunyai kekebalan. Ini melibatkan 2 dosis, 1 sampai
2 bulan antaranya. Vaksin ini dianjurkan khususnya bagi orang yang
menghadapi risiko tinggi, misalnya petugas kesehatan, orang yang
tinggal atau bekerja dengan anak kecil, wanita yang berencana hamil,
serta kontak rumah tangga orang yang mengalami imunosupresi.
• Penderita cacar air harus menjauhkan diri dari orang lain (dan tidak
menghadiri penitipan anak atau sekolah) sampai sekurang-kurangnya
lima hari setelah ruam timbul dan semua lepuh telah kering.
• Penderita cacar air harus menutup hidung dan mulutnya sewaktu batuk
atau bersin, membuang tisu kotor, mencuci tangan dengan baik dan
tidak bersama-sama menggunakan alat makan, makanan atau cangkir
yang sama.
• Wanita yang hamil harus menjauhi diri dari siapapun yang menderita
cacar air atau ruam saraf dan harus berjumpa dengan dokternya jika
telah berada dekat dengan orang yang menderita penyakit tersebut.
• Anak-anak yang menderita kekurangan imunitas (misalnya leukemia)
atau sedang menjalani kemoterapi harus menjauhi diri dari siapapun
yang menderita cacar air atau ruam saraf karena infeksi tersebut
mungkin parah sekali.
Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
Kebanyakan kasus dapat didiagnosis berdasarkan gejala dan rupa ruam
tersebut. Adakalanya diagnosis dikonfirmasikan dengan menguji sampel yang
diambil dari ruam tersebut atau dari darah.

Apa itu Ruam Saraf?
• Ruam saraf disebabkan oleh reaktivasi virus yang mengakibatkan cacar
air, biasanya pada usia dewasa dan bertahun-tahun setelah penyakit
cacar air yang pertama.
• Penyakit tersebut menunjukkan ciri-ciri ruam yang menyerupai cacar air
pada bagian kecil kulit, biasanya pada sebelah tubuh.
• Sakit dan semutan yang berkaitan dengan ruam tersebut mungkin
berkelanjutan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah
ruam tersebut telah sembuh. Ini dikenal sebagai neuralgia pasca herpes.
• Virus tersebut dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan ruam
kulit dari orang yang terinfeksi. Ini mengakibatkan cacar air di kalangan
orang yang tidak mempunyai kekebalan.
• Ruam saraf lebih umum diderita oleh orang yang mengalami
imunosupresi.
Bagaimana penyakit ini dirawat?
Ruam saraf dapat dirawat dengan obat antivirus khusus seperti acyclovir.
Dokter keluarga Anda dapat memberikan nasihat tentang cara untuk
mengurangi rasa kurang enak yang berkaitan dengan gejala infeksi. Infeksi
cacar air biasanya sembuh tanpa perawatan.
Apa tanggapan kesehatan umum?
Pada saat ini cacar air bukan penyakit yang harus dilaporkan di NSW tetapi
kejadiannya dipantau melalui jumlah pasien yang menghadiri instalasi gawat
darurat dan jumlah pasien dengan cacar air atau ruam saraf yang dirawat
inap.
• Vaksin ini mencegah cacar air, meskipun diberikan sampai lima hari
setelah eksposur.
• Imunisasi jangka pendek dengan imunoglobulin varicella-zoster (VZIG) –
yang dibuat dari antibodi dalam darah yang disumbangkan – dapat
mencegah penyakit di kalangan orang yang menghadapi risiko tinggi
komplikasi. Imunisasi ini harus diberikan dalam waktu 96 jam setelah
eksposur terhadap virus supaya efektif. Orang yang menghadapi risiko
tinggi komplikasi setelah eksposur termasuk wanita hamil yang belum
menderita cacar air dan belum diimunisasi, bayi baru lahir dan sebagian
pasien yang mengalami imunosupresi.

www.health.nsw.gov.au

0 komentar:

Posting Komentar