Kelenjar prostat merupakan salah satu kelenjar kelamin yang penting bagi pria. Kelenjar ini berperan dalam membuat senyawaan yang penting bagi pembentukan cairan semen. Cairan semen berfungsi mengangkut sperma keluar dari saluran urin (uretra) pada saat pria mengalami ejakulasi.
Dengan bertambahnya usia bagi sebagian pria, bisa berarti meningkatnya risiko terkena pembesaran prostat, yang umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Kalau dibiarkan dapat menjadi kanker. Padahal, jika ditangani sejak awal, masalah ini dapat diatasi dengan baik. Kelenjar prostat letaknya di depan rektum (bagian akhir usus besar atau sebelum anus) dan mengelilingi bagian bawah kandung kemih atau tempat penyimpanan urin (vesika urinaria).
Macam – macam gangguan prostat
- Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar.
- Kanker Prostat: adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.
- Infeksi Prostat (Prostatitis): adalah peradangan pada kelenjar prostat. Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih. Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.
- Infeksi Prostat (Prostatitis): adalah peradangan pada kelenjar prostat. Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih. Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.
Penyebab terjadinya gangguan prostat
Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan prostat, yaitu:
Pertama, pola dan kebiasaan makan. Ada makanan yang dapat memicu dan ada yang dapat menghambat.
Faktor kedua, senyawa radikal bebas, terutama yang berasal dari pencemaran lingkungan tanah, air, udara, radiasi matahari, asap kendaraan, yang terus meningkat kualitasnya dan semakin sulit dihindari. Akibatnya, selain terjadi penuaan dini, ada sekitar 50 macam penyakit degeneratif, termasuk kanker prostat, diduga dimulai dan diperparah oleh radikal bebas tersebut.
Ketiga, faktor hormonal dan usia. Produksi hormon androgen tergantung pada usia. Hormon ini mengendalikan libido, sistem reproduksi pria dan irama kerja kelenjar prostat dalam memproduksi cairan semen. Dilaporkan bahwa libido yang tidak terkendali dan suka seks bebas, berisiko tinggi terserang kanker prostat. Pada pasien dengan kelainan kongenital berupa defisiensi 5-a reduktase, yaitu enzim yang mengonversi testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT). Kadar serum DHT-nya rendah, sehingga prostat tidak membesar. Pada proses penuaan, kadar testosteron serum menurun disertai meningkatnya konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan periperal.
Keempat: faktor keturunan
Bagi mereka yang ada keturunan penderita kanker prostat, berrisiko tinggi terserang gangguan prostat.
Gejala
Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih.
Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih, juga merasakan proses berkemihnya belum tuntas.
Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).
Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih, juga merasakan proses berkemihnya belum tuntas.
Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).
Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah.
Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah.
Pemeriksaan untuk mengetahui adanya gangguan prostat
Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah.
Pemeriksaan untuk mengetahui adanya gangguan prostat
Rangkaian pemeriksaan prostat adalah colok dubur (Digital Rectal Examination) untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran. Lalu Trans Rectal Ultrasonography) (TRUS) atau pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik melalui rektum, dan Prostat Spesific Antigen (PSA) untuk menentukan kemungkinan keganasannya.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Lalu Trans Rectal Ultrasonography) (TRUS) atau pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik melalui rektum, dan Prostat Spesific Antigen (PSA) untuk menentukan kemungkinan keganasannya.
Lalu Trans Rectal Ultrasonography) (TRUS) atau pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik melalui rektum, dan Prostat Spesific Antigen (PSA) untuk menentukan kemungkinan keganasannya.
Biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA).
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat.
USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih.
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat.
USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih.
Cara mengatasi gangguan prostat
Sejauh ini cara terbaik untuk mencegah gangguan prostat di usia tua adalah menjalankan pola hidup sehat. Artinya, menjaga konsumsi makan terutama membatasi makanan berkolesterol tinggi seperti daging merah.
Beberapa tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah:
Mandi air panas
Segera berkemih pada saat keinginan untuk berkemih muncul
Melakukan aktivitas seksual (ejakulasi) seperti biasanya
Menghindari alkohol
Menhindari asupan cairan yang berlebihan (terutama pada malam hari)
Mengurangi minum kopi
Menghindari pemakaian obat flu yang mengandung dekongestan karena bisa meningkatkan gejala BPH.
Obat-obatan
- Alfa 1-blocker
Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin.
Obat-obat tersebut menyebabkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih mudah berkemih.
- Finasterid
Finasterid menyebabkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat.
Obat ini juga menyebabkan meningkatnya laju aliran air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sampai terjadinya perbaikan yang berarti.
Efek samping dari finasterid adalah berkurangnya gairah seksual dan impotensi. - Obat lainnya
Antbiotika Untuk mengobati infeksi pada prostatitis
Pembedahan
Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami:
- inkontinensia uri (beser)
- hematuria (darah dalam air kemih)
- retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih)
- infeksi saluran kemih berulang.
Memilih makanan yang dapat mencegah gangguan prostat
Pencegahan yang paling efektif dan layak dilakukan sebelum tahu pasti adanya gangguan prostat adalah mengurangi atau menghindari makanan berkolesterol.
Makanan yang mencegah gangguan prostate:
Bawang putih
Makanan yang potensial dapat menghambat perkembangan kanker prostat antara lain bawang putih. Selain dikenal sebagai bumbu, ekstrak bawang putih ternyata juga berkhasiat sebagai obat antikanker prostat.
Senyawa sulfur turunan allicin dalam bawang putih ternyata dapat mengganggu enzim ornithine dekarboksilase yang berperan dalam sintesa polyamine, laju pertumbuhan sel tumor dan keganasan kanker.
Tomat
Makanan antikanker prostat lainnya adalah tomat. Warna khas merah tomat berasal dari senyawa karotenoid likopen yang ternyata berperan dalam menyehatkan organ prostat dan jantung. Karena likopen memiliki aktivitas antioksidan, berperan dalam pertumbuhan dan komunikasi sel-sel jaringan tubuh.
Semangka
Semangka bukan sumber air belaka, tetapi juga mengandung likopen (4100 ug/100g) terutama pada bagian merahnya.
Jambu biji
Jambu biji (warna merah-pink) selain sebagai sumber kalium, vitamin C, serat, dan vitamin A juga mengandung likopen (5200 ug/100g) sehingga baik untuk kesehatan prostat.
Jeruk Bali (gravefruit)
Merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Jadi jeruk bali termasuk makanan antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
Alpukat
Mengandung boron yang berfungsi antioksidan
Ikan
Seperti salem dan sarden mengurangi risiko terkena kanker prostat karena kaya akan omega-3
Pencegahan
Untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan dan mencegah munculnya kanker prostat maka konsumsi makanan antikanker prostat tersebut harus disertai upaya dari aspek lainnya, seperti menghindari berbagai faktor pemicu gangguan prostate.
Sementara itu, upaya dari aspek gizi, membatasi konsumsi lemak dan gula, memperbanyak konsumsi sayuran berwarna dan buah-buahan segar, ikan dan sea food, kedelai dan produk olahannya. Melaksanakan gaya hidup sehat, olahraga yang cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol dan obat-obat tripping atau psikotropika lainnya.
Referensi
- Iskandar J, Menuju Hidup Sehat & Awet Muda Melalui Pencegahan dan Pengobatan, PT Buana Ilmu Populer, Jakarta 2004
- Kapita selekta kedokteran. Edisi III, jilid 1. 1999
- Daniel P. Stites,Abba I, Terr,Trietram G. Parslow, Medical Immunology, 9th edition, Appleton & Lange, 1997
- Davindon, C.R.W. Edwards, IAO Bouchier, C. Hasieet, E.R. Chilvers, Principle and practice of Medicine, 17th edition, 1995
JUDUL ASLI : MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT PROSTAT (Antisipasi Pencegahan dan Pengobatannya) Oleh : Dorce Tandung
0 komentar:
Posting Komentar