Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan
dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat
dan vitamin
Exclusive Breastfeeding is requires that the infant receive breast milk, does
not allow the infant to receive anything else, and allows the infant to receive drop,
syrups (vitamin, minerals, medicine), yaitu bayi menerima ASI saja tidak menerima
apapun, dan memungkinkan bayi untuk menerima tetes, sirup (vitamin, mineral dan
obat-obatan) (WHO, 1991).
ASI eksklusif telah terbukti menjadi sumber nutrisi terbaik untuk bayi
terutama yang berumur kurang dan 6 bulan. WHO/ UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti ( innocenti Declaration ) pada tahun 1990. Dimana dalam deklarasi ini bertujuan
untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI.
Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia yang memuat hal-hal berikut. Sebagai
tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal
maka semua ibu dapat memberikan ASI ekslusif dan semua bayi diberikan ASI
ekslusif sejak lahir sampai berusia 4-6 bulan. Setelah 4-6 bulan bayi diberi makan
pendamping/ padat yang benar dan tepat, sehingga ASI tetap diteruskan sampai usia 2
tahun atau lebih. Pemberian makanan bayi yang ideal seperti ini dapat dicapai dengan
cara menciptakan pengertian serta dukungan dari lingkungan sehingga ibu-ibu dapat
menyusui secara ekslusif.
Pada tahun 1999, setelah pengalaman 9 tahun, UNICEF memberikan
klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI ekslusif. Rekomendasi
terbaru UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya
adalah menetapkan jangka waktu pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan.
Air Susu Ibu (ASI) adalah bahan makanan ideal untuk bayi, bahan yang tiada
duanya, merupakan bahan makanan yang terbaik bagi bayi yang dilahirkan, bahkan
tidak satu jenis susu buatan yang semutu atau bahkan mendekati dengan ASI. ASI
adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik
yang disekresi oleh dua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi
bayi (Soetjitningsih, 1997).
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun makanan lain yang
dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi tiga aspek
yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan berupa jalinan kasih sayang
penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan KepMenkes RI No.450/ Menkes/ SK/ IV/ 2004 tentang pemberian
ASI Ekslusif pada bayi di Indonesia terdapat 10 Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui (LMKM) yaitu:
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan secara tertulis dalam
Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) yang dikomunikasikan kepada
semua petugas.
2. Melakukan pelatihan pada petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai
umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu menyusui bayinya selama 30 menit setelah melahirkan,
5. Membantu ibu mengetahui cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayi atas indikasi
medis.
6. Tidak memberikan makan dan minum apa pun selain ASI kepada bayi baru
lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam
sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi, tanpa membatasi lama dan frekuensi
menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kompeng terhadap bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan
merujuk ibu pada kelompok tersebut ketika pulang bersalin (DepKes RI,
2004)
Manfaat ASI
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus
diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit setelah
lahir, karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI. selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum
(Depkes RI, 2005).
Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental
dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada
bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi
kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI
lancar diproduksi) lain harus harus dihindari (Depkes RI, 2005).
Menurut Roesli (2000) banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI
eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut manfaat terpenting yang diperoleh bayi antara
lain adalah sebagai berikut :
A. ASI sebagai Nutrisi
Air susu ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri, misalnya
ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda
dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Selain itu,
komposisi ASI dari seorang ibu juga berbeda-beda dari hari ke hari. ASI yang keluar
pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum), berbeda dengan ASI yang
keluar dari hari ke-4/ ke-7 sampai hari ke-10/ ke-14 setelah kelahiran (ASI transisi).
Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-14 (ASI matang). Bahkan terdapat
pula perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit.
B. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan
tuhuh) dari ibu melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera
setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak
sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9 sampai 12 bulan.
Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan
bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi.
Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberikan Asi, karena
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi
dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit
dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu
akan lebih berkembang kepandaiannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit
terutama bila sakitnya berat.
C. ASI Eksklusif Meningkatkan Kecerdasan
Dengan memberikan ASI secara aksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan
menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini
karena selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus
yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien-nutrien khusus tersebut tidak
terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.
D. ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang
Bayi yang berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih
sayang ibunya, ia juga akan merasa aman dan tenteram, terutama karena masih dapat
mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal dalam kandungan. Perasaan
terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi
dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dan dasar spiritual yang baik.
Selain 10 LMKM beberapa faktor lain yang mendukung suskesnya pemberian ASI :
1. Dukungan suami keluarga, dan masyarakat
dengan memberikan pengetahuan yang memadai mengenai manfaat dan cara yang benar dalam pemberian ASI
2. Dukungan fasilitas layanan kesehatan.
Dukungan yang dimaksud adalah memberikan fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan
kehamilan, inisiasi menyusu dini (IMD), rawat gabung, tidak menyediakan susu formula dan dot, tidak
memberikan makanan dan minuman selain ASI.
Selain itu, dukungan konseling menyusui, membantu ibu untuk dapat menyusui bayinya, pelatihan petugas
kesehatan dan mendorong pembentukan kelompok pendukung ASI.
3. Dukungan kebijakan
Yang diperlukan untuk pemberian ASI diantaranya melalui pengawasan promosi dan
peredaran susu formula, penyediaan tempat menyusui di public area dan tempat kerja serta memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada para pekerja untuk menyusui.
0 komentar:
Posting Komentar